Assalamu’alaikum
Ya Shohibi. Kaifa haluk ? khair ? jangan lupa ucapkan
rasa syukur bagaimanapun keadaan kita.
Ya Shohibi, mengenai
kata sapaan diatas, apa yang dapat kita petik dari kata yang demikian sederhana
tersebut ? tentu bukan kata biasa yang hanya sekedar menanyakan kabar
seseorang. Kata tersebut hanya salah satu dari banyak kata yang berfungsi untuk
terus menyambung tali persaudaraan dalam islam. Orang awam pasti hanya beranggapan
bahwa kata tersebut adalah kata yang biasa untuk basa-basi dengan seseorang,
padahal kata tersebut sarat akan makna.
Ukhti, akhi,
kita tidak akan membahas tentang kata, tetapi kita akan membahas tentang
persaudaraan dalam islam. Apa itu persaudaraan islam ?
Menurut Imam Hasan Al-Banna, Persaudaraan Islam atau yang
sering disebut Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama
lain dengan ikatan aqidah. Ukhuwah Islamiyah adalah satu dari tiga unsur
kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah SAW,
yaitu pertama, kekuatan iman dan aqidah. Kedua, ukhuwah dan ikatan hati.
Ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.
Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah SAW membangun
masyarakat ideal, memperluas islam, menangkat tinggi bendera tauhid, dan
mengeksiskan umat islam atas muka dunia kurang dari setengah abad. Sekarang
ini, kita berusaha memperbaharui kekuatan ukhuwah ini, karena ukhuwah memiliki
pengaruh kuat dan aktif dalam proses mengembalikan kejayaan umat islam.
Ukhuwah adalah nikmat Allah, anugrah suci, dan pancaran
cahaya rabbani yang Allah persembahkan untuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan
pilihan. Allah berfirman :
“... Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah
orang-orang yang bersaudara...” (Q.S. Ali-Imran : 103)
Ukhuwah memiliki makna Empati, lebih dari sekedar
simpati. Rasulullah SAW bersabda :
“perumpamaan
seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah kelembutan dan kasih sayang,
bagaikan satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruh
bagian tubuh lainnya turut merasakannya.” (H.R. Muslim)
Adapun hubungannya dengan iman, ukhuwah diikat oleh iman
dan taqwa. Sebaliknya, iman juga diikat dengan ukhuwah. Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (Q.S. Al-Hujurat :
10)
Artinya, mukmin itu
pasti bersaudara. Dan tidakada persaudaraan kecuali dengan keimanan. Jika kita
melihat ada yang bersaudara bukan karena iman, maka ketahuilah itu adalah
persaudaraan dusta. Jika kita melihat iman tanpa persaudaraan, maka itu adalah
iman yang tidak sempurna, belum mencapai derajat yang diinginkan, bahkan bisa
berakhir dengan permusuhan. Perlu bukti ? lihat dan nilailah ukhuwah di
lingkungan sekitar kita, misalnya dilingkungan sekolah dan organisasi.
Ukhuwah memiliki banyak
sekali keutamaan, yaitu :
1. Dengan
ukhuwah kita bisa merasakan manisnya iman. Rasulullah SAW bersabda :
“Ada
tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman : orang yang mencintai Allah
dan Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena
Allah, dan ia benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia
dicampakan kedalam api neraka.” (H.R. Imam Bukhari)
2. Dengan
ukhuwah kita akan berada di bawah naungan cinta Allah dan dilindungi di
bawah Arsy-Nya. Rasullulah SAW bersabda
:
“Ada
seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di tengah perjalanan,
Allah mengutus Malaikat-Nya. Ketika berjumpa, malaikat bertanya, ‘mau kemana ?’
Ia menjawab, ‘saya mau mengunjungi saudara di desa ini.’ Malaikat bertanya,
‘Apakah kau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan darinya ?’ ia menjawab,
‘Tidak, aku mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Allah.’ Malaikat pun berkata, ‘Sungguh utusan Allah
yang diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu,
sebagaimana kau mencintai saudaramu karena-Nya.’.” (H.R. Imam Muslim)
3. Bersaudara
karena Allah adalah amal mulia yang akan mendekatkan seorang hamba dengan
Allah. Rasul pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau
bersabda :
“...
hendaklah kamu mencintai dan membenci karena Allah...” kemudian Rasul
ditanya lagi, “selain itu apa wahai
Rasulullah ?” Rasul Menjawab, “Hendaklah kamu mencintai orang lain sebagaimana
kamu mencintai dirimu sendiri, dan hendaklah kamu membenci bagi orang lain
sebagaimana kamu membenci bagi dirimu sendiri.” (H.R. Imam Al-Munziri)
4. Dengan
ukhuwah dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah. Rasulullah SAW Bersabda :
“Jika
dua orang muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, maka
dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon.”
(Hadist yang ditkhrij oleh Al-Imam Al-Iraqi, Sanadnya dha’if)
Dan masih banyak lagi keutamaannya, ya Shohibi.
Selain
itu, ukhuwah juga memiliki beberapa syarat dan hak yang harus kita penuhi. Yang
pertama, hendaknya kita bersaudara
untuk mencari keridhaan Allah, bukan kepentingan atau berbagai tujuan duniawi.
Yang kedua,
hendaknya kita saling tolong menolong dalam keadaan suka dan duka, senang atau
tidak, mudah maupun susah.
Dan yang ketiga,
hendaknya kita memenuhi hak-hak umum ukhuwah. Rasul Bersabda : “Hak muslim atas muslim lainnya ada enam,
yaitu jika berjumpa ia diberi salam, jika bersin ia mendoakannya, jika sakit ia
menjenguknya, jika meninggal ia mengikuti jenazahnya, jika bersumpah ia
melaksanakannya.” (H.R. Imam Muslim)
Saudara seiman, berikut ini ada beberapa hal yang dapat
menguatkan ukhuwah islamiyah :
1. Memberitahukan
kecintaan kepada yang kita cintai. Hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik
bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ada
seseorang berada disamping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di
depannya. Orang yang disamping Rasulullah berkata, ‘Aku mencintai dia, Ya
Rasulullah.’ Lalu nabi menjawab, ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya ?’
Orang tersebut menjawab, ‘belum.’ Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Beritahukan
kepadanya.’ Lalu orang tersebut memberitahukan seraya berkata,’Sesungguhnya aku
mencintaimu karena Allah.’kemudian orang yang dicintainya itu menjawab, ‘Semoga
Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.’.”
2. Memohon
didoakan bila berpisah. “Tidak seorang hamba
mukmin berdoa untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikatb berkata,’Dan
bagimu juga seperti itu.’.” (H.R.Muslim)
3. Menunjukan
kegembiraan dan senyuman bila berjumpa.
4. Berjabat
tangan bila berjumpa (kecuali yang bukan mahramnya)
5. Sering
bersilaturahmi
6. Memberikan
hadiah pada waktu-waktu tertentu
7. Memperhatikan
saudaranya dan membantu keperluannya
8. Mengucapkan
selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan.
Akhi,
Ukhti, Ukhuwah Islamiyah sangat penting
untuk membentuk kembali persatuan diantara umat islam yang telah
tercerai-berai. Dengan ukhuwah, tauhid keislaman akan terus hidup dimana yang
masa kini hal tersebut sudah mulai diabaikan.
Semoga kita terus berada dibawah lindungannya, dan
dimudahkan dalam mewujudkan kejayaan Islam
Aamiin Allahuma Aamiin.
Wassalamu’alaikum.
0 komentar:
Posting Komentar