ILMU
BUDAYA DASAR
BUDAYA
PADA SAAT HARI RAYA IDUL FITRI
Dosen :
Edi Fakhri
Disusun oleh :
Alghifari Fikri Santoso (50415528)
1IA06
TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
tepat waktu. Makalah ini berjudul “BUDAYA PADA SAAT HARI RAYA IDUL FITRI”.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan
hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang maha esa.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
penulisan, bentuk penyusunan penulisan maupun pemilihan materinya. Kritik dan
saran sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lebaran atau hari raya Idul Fitri merupakan hari besar yang
dinanti-nantikan oleh umat Islam di dunia, karena dihari itu adalah hari kemenangan
bagi umat Islam setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadhan.
Di hari lebaran masyarakat muslim di Indonesia biasanya melakukan mudik,
yaitu orang yang bekerja di luar kota, dan akibat mudik tersebut jalan-jalan di
Indonesia macet total. Liburan lebaran juga sering dijadikan moment untuk
berkumpul dengan keluarga, saudara-saudara, bahkan kerabat jauh. Di hari-hari
biasa, biasanya setiap orang sibuk dengan aktvitasnya masing-masing, sehingga
jarang berkumpul dengan keluarga atau kerabat, jadi lebaran merupakan hari yang
spesial sekali. Di hari lebaran biasanya bahan-bahan makanan dan sembako
harganya melonjak naik, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat tak
menghiraukannya lagi, bahkan membelinya lebih banyak dari biasanya.
Melihat kedaan ini, lebaran memang merupakan hari yang spesial sekali,
karena dapat mempengaruhi tatanan hidup masyarakat, khususnya masyarakat
Indonesia dari segi agama, segi sosial, dan budaya, serta segi ekonomi. Dalam
aspek kehidupan masyarakat Indonesia dan apa dampak terhadap lingkungan
kehidupan kita semua, dan akan di dokumentasikan dalam bentuk makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Idul Fitri
Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر
‘Īdu l-Fiṭr) adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada
penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran
bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang
berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara
menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat
Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda. Pada tanggal 1
Syawal, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan menyelenggarakan Salat Ied
bersama-sama di masjid-masjid, di tanah lapang, atau bahkan jalan raya
(terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah.
Dan sebelum salat ied di lakukan imam mengingatkan siapa yang belum membayar
zakat fitrah, sebab kalau selesai salat ied baru membayar zakatnya hukum nya sodakoh
biasa bukan zakat.
Ditinjau dari segi agama jelas
lebaran merupakan hari besar agama Islam, setiap muslim di dunia sangat
menantikan datangnya hari lebaran. Lebaran merupakan hari kemenangan setiap
muslim yang telah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan (kalender
Hijriah). Di hari lebaran setiap muslim Lebaran merupakan hari yang spesial
dimana setiap muslim kembali ke fitrahnya, seolah-olah seperti bayi yang baru
lahir ke dunia, dan pada malam lebaran setiap muslim wajib membayar zakat
paling lambat sebelum shalat Idul Fitri selesai. Zakat berfungsi untuk
menyucikan harta dan hati kita, lalu zakat yang diberikan kepada orang-orang
yang tidak mampu atau fakir miskin.
Hari lebaran memang hari yang sangat
spesial karena di hari itu. Kita dapat menyambung tali silaturahmi yang mungkin
ada yang sudah terputus sekian bulan lamanya. Di dalam Al-Qur'an juga kita
diperintahkan supaya kita harus tetap mempererat tali silaturahmi dengan sesama
muslim
Lebaran dan agama sangatlah erat
kaitannya, bahkan tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lainnya Setiap muslim
memang wajib mengerjakan ibadah puasa di bulan Ramadhan karena hal itu sangat
berguna bagi kita semua.
2.2.
Dampak Hari Raya Idul Fitri dan Penyebabnya
2.2.1.
Sosial Budaya
Di Indonesia lebaran sudah menjadi kebiasaan dan sudah menjadi adat
istiadat., dimana setiap muslim biasanya merayakan dengan sangat antusias, di
hari lebaran banyak hal-hal yang jarang di lihat di hari-hari biasa. Biasanya
seminggu sebelum lebaran ruas-ruas jalan di seluruh Indonesia terjebak macet
karena dalam lebaran kita akan mengenal budaya mudik atau pulang kampung yang
biasanya mudik orang-orang yang bekerja di luar kota.
Di hari lebaran kita juga akan melihat beberapa makanan-makanan khas
lebaran misalnya; ketupat, lontong sayur, opor ayam, dll. Bakhan setiap daerah
memiliki makanan-makanan khas daerahnya sendiri. Dari segi sosial lebaran
merupakan hari nyang menyatukan setiap orang berbagai kelas sosial, biasanya
merka tidak mengenal siapa mereka, mereka tetap saling memaafkan satu sama lainnya,
sehingga lingkungan menjadi rukun, aman, dan damai. Tapi ada juga yang kadang
yang tak memanfaatkan moment lebaran ini dengan sebaik-baiknya, bisanya mereka
mengandalkan imej dan ego mereka sendiri. Sehingga tetap tidak rukun yang
sesanya bahkan keluarga mereka sendiri.
Di bulan Ramadhan dan di hari lebaran bisanya anak-anak suka bermain
petasan dan kembang api, di pasar-pasar / warung banyak sekali orang berjualan
petasan dan kembang api. Padahal petasan di larang oleh pemerintah karena dapat
membahayakan keselamatan tapi mungkin karena sudah tradisi, tetap saja banyak
orang yang menjual petasan sembunyi-sembunyi, bahkan ada.
Selain itu juga biasanya stasiun-stasiun televisi selalu menayangkan
acara-acara yang berhubungan dengan bulan Ramadhan dan lebaran. Hal ini
sangatlah baik supaya lebaran tetap pada hakikatnya yaitu hari kemenangan bagi
muslim di Indonesia, bahkan di seluruh Indonesia. Satu hal lagi yang sudah
menjadi budaya di hari lebaran yaitu yang berziarah ke kuburan keluarga kita, banyak
sekali masyarakat yang datang untuk mendo’akan arwah-arwah kaluarganya, bahkan
sekarang di Jakarta khusunya banyak sekali jasa-jasa yang mau mendo’akan atau
memimpin do’a, biasanya orang-orang itu dari luar kota yang mengais rejeki yang
mendo’akan orang yang meninggal.
2.2.2. Ekonomi
Bisanya di
bulan Ramadhan sampai lebaran harga-harga bahan pokok melonjak naik, harga BBM
bisanya juga naik, minyak tanah, LPG, dan sebagainya ikut naik. Tapi masyarakat
tetap membeli yang harus mereka beli, walaupun harga-harga sangat mahal. Hal
ini jelas sekali sangatlah penting dalam lebaran, walaupun hal itu tidak
diwajibkan. Dalam segi ekonomi kita membahas hanya seperti ini, karena semuanya
sudah kita bahas dalam segi sebelumnya yaitu segi sosial budaya. Telah kita
ketahui benar bahwa lebaran dalam sosial budaya dan segi ekonomi saling
berkaitan satu sama lainnya. Sehingga tidak perlu di jelaskan lagi.
2.2.3. Sarana
Transportasi
Pada hari raya idul fitri tidak asing lagi kita akan melihat jalan-jalan
akan macet yang di penuhi kendaraan-kendaraan yang ingin mudik ke kampung
halaman. Tidak hanya di jalan raya saja yang terjadi penumpukan penumpang,
tetapi kita juga akan melihat kejadian tersebut di stasiun, pelabuhan, terminal
dan bandara. Orang orang yang ingin mendapatkan tiket rela antri sampai
beberapa hari, bahkan tidak jarang mereka sampai bermalam ditempat penjualan
tiket, hanya untuk mendapatkan tiket dan untuk bertemu sanak saudaranya
dikampung halaman. Hal ini memang sudah menjadi tradisi setiap akan menjelang
hari Raya Idul Fitri.
Kesimpulan dari aspek-aspek diatas, pada hari raya idul fitri yang sering
terjadi adalah
1.
Melonjaknya harga-harga
barang di pasaran (sembako) seperti harga daging sapi, cabe, sayur-sayuran dan
lain-lain. Yang mengakibatkan harga-harga tersebut naik karena tingginya
permintaan konsumen terhadap barang tersebut, namun persediaan terhadap barang
tersebut kurang, sehingga terjadinya kenaikan harga barang tersebut.
2.
Jalur transportasi yang
sangat ramai dikarenakan para masyarakat yang ingin pulang ke kampung
halamannya yang sekian lama merantau di kota lain demi mencari pekerjaan. Hal
ini menyebabkan kemacetan di jalan-jalan, terutama di jalan yang dilalui
jalur-jalur mudik. Tidak hanya di jalan darat saja, namun terjadi lonjakan
penumpang yang mudik di pelabuhan-pelabuhan yang menggunakan jasa kapal, selain
itu juga di bandara-bandara yang menggunakan jasa pesawat terbang.
3.
Maraknya penjualan mercon,
kembang api dan sebagainya yang dapat mengakibatkan hal yang negatif. Banyak
pedagang-pedagang yang berjualan secara diam-diam, karena hal itu dilarang
polisi, namun mereka tetap saja berjualan untuk mendapatkan keuntungannya.
Dampak dari penjualan mercon, kembang api dan sebagainya itu banyak anak-anak
kecil terkena letupan dari barang tersebut, tak jarang menyebabkan anak kecil
tersebut akan cacat.
2.3.
Solusi dari Dampak yang
Terjadi
Berikut ini merupakan solusi dari
masalah-masalah yang disebutkan diatas, yaitu :
1.
Kenaikan
harga barang pada waktu menjelang lebaran sudahlah menjadi musiman setiap
tahunnya, mulai dari harga barang kebutuhan pokok, peralatan rumah tangga
hingga barang elektronik. Masyarakat pada umumnya sudah tahu dan bisa menduga
hal itu sehingga untuk mengantisipasinya dilakukanlah pembelian barang jauh
sebelum lebaran khususnya barang kebutuhan pokok yang tahan lama seperti beras,
gula, minyak goreng, tepung dan barang lainnya yang digunakan untuk membuat
makanan atau kue untuk dimakan pada saat lebaran.
2.
Kegiatan
mudik di Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah tradisi tahunan yang selalu
dinanti oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada di rantau. Mereka
biasa memanfaatkan momen ini sebagai salah satu cara mengobati kerinduan akan
sanak keluarga dan juga suasana kampung halaman.tentu hal ini menyebabkan
kemacetan yang sangat luar biasa, bahkan karena kemacetan ini sering
menyebabkan meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Untuk mengurangi kemacetan ini
pihak polisi, terutama bagian lalu lintas harus berupaya untuk
meminimalisirkannya, baik dengan cara, yaitu :
a.
Mempersipkan
jalur alternatif yang bagus dan mendukung, jika terjadi macetan yang sangat
parah.
b.
Mempersiapkan
dan memperbaiki jalan-jalan yang rusak, terutama jalu-jalur yang dilewati
pemudik.
c.
Turun
langsung ke jalan raya untuk mengatur jalur lalu lintas, agar para pemudik
bersikap taat pada peraturan lalu lintas. Hal ini juga bisa berfungsi
mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas, yang sering terjadi akibat pemudik
yang mengendarai kendaraannya tidak taat lalu lintas.
3.
Pemerintah
sebagai penyelenggara negara, diharap menciptakan kebijakan yang mampu berpihak
kepada kenyamanan dan pengurangan kendaraan yang ada. Bila berani, kurangi
produksi kendaraan, baik roda dua, empat maupun lebih dari sektor produksi.
Atau, pemerintah diharapkan berani mengambil langkah untuk mengurangi volume kendaraan
yang berlalu lalang pada hari raya.
4.
“Pengawasan
terus dilakukan untuk melihat peredaran petasan di Tanah Abang” ujar Idris
Minggu 23 Agustus, seperti yang dikutip dari situs milik pemerintah. Dari
kutipan diatas kita bisa simpulkan, untuk mengurangi tingkat transaksi jual
beli mercon, petasan atau kembang api dapat dilakukan dengan cara :
a.
Mengadakan
razia menjelang hari raya idul fitri, baik di jalan-jalan raya yang sering
memperdagangkan mercon, petasan dan kembang api, serta melakukan razia dipabrik-pabrik
yang memproduksi mercon, petasan dan kembang api dalam skala besar.
b.
Menghimbau
semua orang, terutama anak-anak kecil agar tidak bermain mercon, petasan dan
kembang api, serta memberi penjelasan apa bahaya dan dampaknya jika terkena
ledakannya.
c.
Memberikan
sanksi yang tegas bagi yang memperjual belikan mercon, petasan dan kembang api,
agar para penjual merasa takut.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah Lebaran atau hari raya Idul Fitri
merupakan hari besar yang dinanti-nantikan oleh umat Islam di dunia, karena
dihari itu adalah hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan berpuasa di
bulan Ramadhan. Liburan lebaran juga sering dijadikan moment untuk berkumpul
dengan keluarga, saudara-saudara, bahkan kerabat jauh. Di hari-hari biasa,
biasanya setiap orang sibuk dengan aktvitasnya masing-masing, sehingga jarang
berkumpul dengan keluarga atau kerabat, jadi lebaran merupakan hari yang
spesial bagi umat
islam. Dihari lebaran biasanya bahan-bahan makanan dan
sembako harganya melonjak naik, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan
masyarakat tak menghiraukannya lagi, bahkan membelinya lebih banyak dari
biasanya. Selain itu budaya mudik juga sudah tidak menjadi hal baru lagi, karena
sudah menjadi kebiasaan masyakarat Indonesia untuk pulang ke kampung halaman
masing-masing untuk bersilaturahmi dengan keluarga bahkan kerabat-kerabat.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Idul_Fitri
diakses Kamis, 30 Juni 2016
·
http://www.mediaindonesia.com/welcome/opinipublik_all/37/10
diakses Kamis, 30 Juni 2016
·
http://metro.vivanews.com/news/read/8473tanah_abang_diawasi_dari_perdagangan_petasan
diakses Kamis, 30 Juni 2016
0 komentar:
Posting Komentar