Pages

Jumat, 04 November 2016

[Televisi Digital] : 2.1 Televisi Digital dan Televisi Analog



2.1.a. Sejarah TV Digital dan Analog

Sejarah televisi di mulai dengan pemikiran orang-orang yang ingin mendapatkan sesuatu hiburan dan tidak langsung jadi seperti sekarang banyak kendala dan tidak mudah. Namun seiring berjalnya waktu televisi pun dapat dibuat diawali dengan membuat bodi, komponen, dan programnya. pada awal tahun 1876 semua penemu membuat televisi karena berpikiran hal yang sama dan satu tujuan. dari dulu hingga sekarang televisi dimulai dari warna hitam putih sampai berwarna dan dari bentuk pun dari cembung atau tabung sampai led atau tipis dengan kemampuan ultraHD. Namun televisi mempunyai 2 jenis yaitu televisi digital dan analog.
                 
     Televisi digital dimulai pada tahun 1988. Saat itu, masyarakat menyadari ada kendala yang tidak dapat ditembus, untuk terus meningkatkan mutu gambar siaran televisi jika tetap menggunakan standar analog. Pesawat televisi analog yang pada prinsipnya tidak dapat menangkap siaran digital karena analog tergantung dari frekuensi dan orang-orang lebih mau menggunakan pemancar digital. Dalam hal siaran TV digital menggunakan sistem digital, secara teknik pita spektrum frekuensi audio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk TV digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF atau UHF. Untuk menjangkau pelanggan TV yang bergerak bahkan saat dalam kereta yang berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknik OFDM dapat membagi aliran informasi TV digital.
                   
2.1.b. Perbedaan Penerimaan Sinyal Digital dan Analog
Pada TV Analog, untuk mendapatkan siaran televisi digunakan alat penangkap sinyal yang disebut antena. Pada siaran televisi analog, semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang.
Sedangkan pada TV Digital, proses penerimaan sinyal gambar, suara, dan data yaitu menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi. Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.

2.1.c. Perbedaan Produksi Antara TV Digital dan Analog
Perangkat TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai display, sementara TV Digital menggunakan panel layar datar seperti LCD, plasma, atau LED. Akibatnya, TV Analog cenderung lebih besar dan tebal dibandingkan dengan TV Digital. TV Analog juga mengonsumsi daya yang lebih banyak dibandingkan dengan TV Digital.
Resolusi perangkat TV Digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau bahkan di 780p atau 1080i / p yang dikenal sebagai HD atau high definition. HD memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar pada layar. TV Analog menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk mengimplementasikan HDTV untuk TV Analog, akan tetapi persyaratan dalam hal bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak mungkin diterapkan.
Dalam produksinya, TV Analog biasanya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci karena membuat ukuran layar lebih besar menimbulkan tantangan yang lebih besar tanpa keuntungan nyata dalam kualitas gambar. Sementara TV Digital telah berkembang hingga dapat memiliki layar dengan ukuran lebih dari 50 inci.


0 komentar:

Posting Komentar