Pendiri APDI, Fahmi Pahlevi |
Penghobi penerbangan di Indonesia kian menjamur. Salah satu komunitas penerbang yakni Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI). Beragam kegiatan diikuti para penjelajah langit melalui komunitas tersebut.
Pesawat tanpa awak drone semakin digemari. Pilotnya membutuhkan kemampuan, termasuk di Asosiasi Pilot Drone Indonesia yang didirikan Fahmi Pahlevi.
Fahmi aktif di berbagai kegiatan komunitas. Misalnya pernah menjadi pengurus Bike2Work Indonesia. Termasuk turut serta dalam program Kelas Inspirasi.
Fahmi kini giat bersama para penggiat UAV/drone di Indonesia. Selama satu tahun terakhir, membentuk APDI. Asosiasi tersebut menggabungkan kegiatan profesi dan hobi seputar aerial video, fotografi, pemetaan.
Tidak hanya hobi, lewat kegiatan APDI, bertujuan untuk membantu pemerintah memajukan pariwisata Indonesia.
"Kami ingin mengenalkan manfaat drone untuk kemudahan kegiatan sipil di Indonesia," ujar lulusan Teknik Elektro UI itu.
Disela-sela menekuni APDI, Fahmi juga bekerja di perusahaan telkomunikasi. Biasanya, komunitas drone aktif melakukan latihan setiap akhir pekan. Para anggota yang tergabung mengikuti ujian sertifikasi pilot APDI.
Dia menjelaskan, komunitas drone berbagi keahlian mengenai seni video dan foto. Tentu saja tanpa melupakan etika terbang secara aman dan bermartabat. Dengan begitu, APDI memiliki anggota hampir diseluruh kota besar di Indonesia.
Selain itu, pengalaman menekuni drone juga dilakukan Fahmi dalam berbagai acara. Misalnya belum lama ini, ia hadir berbagi pengalamannya di ajang Pecha Kucha Night Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, turut dihadiri sejumlah pembicara. Pecha Kucha Ninght Jakarta Vol.23 tersebut didedikasikan untuk para praktisi, penggemar dan komunitas kedirgantaraan.
Memaparkan dunia penerbangan di Indonesia, Pecha Kucha biasa disebutkan dalam tiga suku kata "Peh-Chak-Cha". Merupakan istilah dari bahasa Jepang untuk menggambarkan percakapan dalam ruangan yang penuh orang.
Istilah itu dipinjam oleh Astrid Klein dan Mark Dhytam. Mereka dua arsitek dari Klein Dhytham Architecture untuk menggagas ajang networking dan gathering menyenangkan.
Pecha Kucha pertama kali diselenggarakan di Tokyo pada Februari 2003. Kini Pecha Kucha telah diselenggarakan di 700 kota di seluruh Indonesia.
Sedangkan di Indonesia, digelar pertama kali pada 10 Maret 2009. Digagas oleh Nadine Freischald, wanita keturunan Indonesia-Jerman yang juga penyelenggara Pecha Kucha Night di Jerman.
Selain itu, Pecha Kucha Night Jakarta juga menghadirikan sejumlah pembicara. Di antaranya, Yusuf Budi dari International Virtual Aviation Organization (IVAO). Berawal dari hobi bermain simulasi penerbangan offline sejak 2000, Yusuf mulai mengenal IVAO pada 2009. Kemudian menjadi member sejak 2010.
Sejak mengenal IVAO, dia tidak pernah lagi main simulasi penerbangan offline. Pada 2014, ia ditunjuk sebagai Membership Assistant Coordiantor dan dipercaya menjadi IVAO Indonesia Director.
Tak hanya aktif di IVAO, Yusuf juga menjadi pendiri Air Asia Virtual Group. Sebuah ariline virtual yang mensimulasikan operasional armada Air Asia di dunia simulasi penerbangan online. Sedangkan dari Indonesia Scale Modellers Society (ISMS) Peter Nur Asan dan Andreas Ardian Pramaditya juga berbagai pengalaman dalam ajang itu.
Peter merupakan seorang arsitek dan pemilik toko model kit. Hobinya sejak kelas 3 SD itu berlanjut dengan mendirikan salah satu toko scale modellers terbesar di Indonesia. Ia dipercaya untuk memegang beberapa merek model kit terkemuka di dunia.
Source : jawapos.com
0 komentar:
Posting Komentar